Pada tgl 3 Juli 2015 kami bersama donatur BCC dari Australia; Mr. Gary, Mrs. Victoria Stubbs dan putrinya Poppy, mengunjungi beberapa warga miskin di beberapa desa di Kabupaten Tabanan.
Kunjungan kami kali ini adalah untuk menyalurkan bantuan dari Stenden University Bali yg berlokasi di Jalan Kubu Gunung, Banjar Tegal Jaya, Dalung, Bali.
Berikut warga miskin yg kami kunjungi:
- I Ketut Yaktu (Pan Atu); lansia miskin sebatang kara di Br. Munduk Lumbang Kaja, Desa Angseri, Baturiti, Tabanan. Kunjungan kami ke ybs adalah untuk memfasilitasi rencana donatur memberikan bantuan 1 ekor ternak sapi untuk ybs, namun sayang sekali, karena usia yg sudah renta, ybs menyatakan sudah tidak kuat lagi memelihara sapi.
- Men Nomblos; lansia miskin di Br. Munduk Lumbang Kaja, Desa Angseri, Baturiti, Tabanan
- I Ketut Turun; keluarga miskin di Br. Munduk Lumbang Kaja, Desa Angseri, Baturiti, Tabanan. Ybs sedang tidak berada di rumah, bantuan di terima oleh anak ybs; I Made Sudira.
- I Made Gading; keluarga miskin di Br. Munduk Lumbang Kaja, Desa Angseri, Baturiti, Tabanan. Ybs sedang tidak berada di rumah, bantuan di terima oleh tetangga yg tinggal masih dalam satu pekarangan dengan ybs.
- I Nyoman Surkan; keluarga miskin di Br. Munduk Lumbang Kaja, Desa Angseri, Baturiti, Tabanan. Kunjungan kami ke ybs juga untuk menyalurkan bantuan santunan tunai dari donatur BCC; Mr. & Mrs. Darrin, Tia, Rafal Szewczyk.
- I Made Jatu; keluarga miskin di Br. Munduk Lumbang Kaja, Desa Angseri, Baturiti, Tabanan
- I Kade Kelir dan istrinya; Ni Nengah Jampin; lansia miskin di Br. Soka Kanginan, Desa Sengganan, Penebel, Tabanan.
- Ni Nengah Rapyeg; lansia miskin di Br. Soka Kanginan, Desa Sengganan, Penebel, Tabanan. Suaminya sudah lama meninggal. Mereka punya 1 orang anak laki-laki yg bekerja sebagai sopir di Jimbaran. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, ybs bekerja mencari kayu bakar, menjadi buruh serabutan, dan membantu tetangganya bekerja serabutan.
- I Made Noglong (L/50-an tahun); keluarga miskin di Br. Soka Kanginan, Desa Sengganan, Penebel, Tabanan. Ybs menderita sakit “kaki lemas”, kedua kakinya gemetar kalau dipakai berjalan. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, ybs bekerja membuat keranjang dari anyaman bambu.
- I Made Ardika; keluarga miskin di Br. Bugbugan Anyar, Desa Sengganan, Penebel, Tabanan. Ybs memiliki 4 orang anak. Pada saat kami berkunjung, ybs sedang tidak berada di rumah, bantuan diterima oleh 2 orang anaknya; I Nyoman Agus Widiantara dan adiknya.
- Ni Made Laken; lansia miskin di Br. Bugbugan Anyar, Desa Sengganan, Penebel, Tabanan. Pada saat kami berkunjung, ybs sedang tidak berada di rumah, bantuan diterima oleh cucunya; I Komang Agus Ari Saputra.
- Ni Wayan Lepod; lansia miskin di Br. Bugbugan Anyar, Desa Sengganan, Penebel, Tabanan.
Berikut beberapa dokumentasi yg sempat kami ambil.
@retno. BCC adalah komunitas non-profit, non-agama, non-politik, non-suku dsb, silahkan di cek lagi, contohnya di sini: https://balicaringcommunity.org/kunjungan-ke-kampung-pemulung-di-tpa-suwung-pesanggaran-3.html. Terima kasih.
Apa hrs wrg bali..
@ni ketut sukarmi. Menjadi anggota BCC tidak harus kaya. Mohon agar ibu berkenan kirim email ke info@balicaringcommunity.org untuk bergabung di BCC, mohon dipertimbangkan apakah ibu ingin bergabung sebagai donatur, atau sebagai sukarelawan atau dua2nya. Terima kasih.
Saya sangat berterimakasih,ada donatur BCC ada orang yang perduli sama orang orang miskin, dan mau berbagi, saya mau tanya, apakah menjadi anggota BCC harus Kaya?? karena saya dari segi Finacial biasa biasa saja, tidak tergolong orang kaya, dan tidak tergolong org miskin, saya senang bersedekah kalau punya rejeki lebih,
terimakasih