Gede Pahing, keluarga miskin di Br. Bukit Kangin, Desa Tenganan, Manggis, Karangasem

Kunjungan: 5 April 2018

Nama: Gede Pahing / Dek Batu (L/30 tahun)

Pekerjaan: membuat tuak (minuman permentasi dari pohon jaka)

Alamat: Br. Bukit Kangin, Desa Tenganan, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem

Nama Istri: Wayan Muriani (P/35 tahun)

Pekerjaan: ibu rumah tangga, munuh padi (mencari sisa2 padi setelah dipanen)

Nomor telepon yg bisa dihubungi:

0859-0314-0371 – ybs.
0821-4755-9595, I Gede Yatha Wisnawa, Sukrelawan BCC wilayah Karangasem

Katagori: keluarga miskin

Jika Anda ingin menjadi donatur tetap untuk ybs, kami akan membuatkan rekening bank atas nama ybs, sehingga Anda bisa membantu ybs secara langsung.

Donatur Tetap:

Balipockets Kerstin and Olaf Gottstein menanggung biaya untuk perlengkapan sekolah untuk Gede Juliantara dan Komang Arnana, mulai Januari 2019
Mohon hubungi kami jika Anda ingin menjadi donatur tetap untuk ybs.

Update tgl 2 Mei 2018; ybs sudah mendapatkan bantuan 1 kasur dan 2 bantal.

Gede Pahing dan istrinya memiliki 2 orang anak:

Anak I: Luh Mei/P/kelas 1 SD
Anak II: Dek Ayu/P/3 tahun, belum sekolah

Gede Pahing juga tinggal bersama 2 saudara tirinya yang masih anak2 (beda Ibu), Ayahnya sudah meninggal 4 tahun yang lalu, Ibu tirinya (Ketut Suriani/34 tahun) bekerja di Denpasar menjual sarana persembahyangan (ceper, canang, dsb.), jika hari raya Ibu tirinya ini pulang menengok anak2nya yang tinggal bersama Gede Pahing sbb:

Gede Juliantara/L/kelas 5 SD
Komang Arnana/L/kelas 1 SD

Gede Pahing menanggung semua biaya hidup termasuk biaya sekolah kedua adik tirinya tersebut.

Anak I dan 2 adiknya ke sekolah yang jaraknya sekitar 1 km dari rumahnya, saat berangkat sekolah ketiganya diantar oleh ybs, pulangnya mereka semua berjalan kaki selama 40-50 menit.

Sumber penghasilan:

Gede Pahing bekerja membuat tuak (minuman permentasi dari pohon jaka) dengan penghasilan kotor Rp. 50.000 per hari, penghasilan tersebut dibagi 2 dengan pemilik tanah @ Rp. 25.000, dalam 1 bulan ybs bisa bekerja membuat tuak sebanyak 15 kali.
Istrinya bekerja memunuh padi; yaitu memungut butir2 padi di sawah sisa panen, dalam 1 hari ybs bisa mendapatkan sekitar 4 kg padi (sekitar 1,5 kg beras) untuk di makan/tidak untuk di jual. Pekerjaan ini hanya bisa dilakukan saat musim panen saja, jika sedang tidak musim panen – ybs menjaga anak2nya di rumah atau kadang2 bekerja sebagai buruh serabutan jika ada pekerjaan.
Ybs belum mendapatkan bantuan beras miskin (Raskin) dari pemerintah.

Biaya hidup:

SPP sekolah anak gratis. Bayar uang pakaian dan uang buku setahun sekali atau bila perlu.
Bekal sekolah 1 anak + 2 adiknya Rp. 5.000 per anak per hari

Kondisi rumah: akses jalan menuju lokasi rumah adalah jalan yang sudah di semen di pinggir sawah, harus berjalan kaki atau bisa dengan sepeda motor.

Jumlah kamar tidur: 1, ukuran 2 kamar dijadikan 1 kamar
Jumlah dipan/tempat tidur: tidak ada dipan, semua tidur lesehan
Jumlah kasur: 1 kasur bagus + 1 kasur sudah tipis
Lantai kamar dari tanah, lantai teras dari semen
Dinding dari bambu dan spanduk bekas, dinding bagian belakang sudah jebol
Atap dari asbes
Listrik ada
Air tidak ada, mencari air di dekat rumahnya
Status tanah: sebagai penggarap

Bantuan Anda kepada keluarga ini bisa berupa:

Kasur dan bantal
Sembako atau bantuan dana untuk membeli kebutuhan hidup sehari-hari
Bantuan dana untuk biaya/bekal sekolah anak
Bantuan sepeda untuk dipakai anak ke sekolah
Mainan anak seperti mobil-mobilan, boneka, bola, dsb.
Perlengkapan sekolah anak; tas, sepatu, buku dan alat tulis
Bantuan ternak sapi/babi
Bantuan dana untuk merenovasi rumah (lantai/dinding) atau untuk pembuatan rumah sederhana

Berikut ini beberapa photo yg sempat kami ambil.