Pada hari Jumat tgl 4 Mei 2012 kami bersama rombongan Puspem Badung mengunjungi 10 RTM tersebar di 3 kecamatan di Kabupaten Badung; Kecamatan Mengwi, Abiansemal dan Petang.
Pada kesempatan itu turut hadir:
- Drs. I Made Lison MSI – Kepala Badan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera (KBKS) Kabupaten Badung
- Dra. Lastri – Kepala Sekretariat Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera (KBKS) Kabupaten Badung
- Perwakilan dari Kecamatan Mengwi, Kecamatan Abiansemal dan Kecamatan Petang
- Kepala UPT KBKS dari masing – masing kecamatan
- Staff Badan KBKS Kabupaten Badung
- Wayan Winawan – Sukarelawan BCC
Ke 10 RTM tersebut adalah sbb:
- I Nyoman Tambun, Br. Blumbung, Desa Penarungan, Kec. Mengwi
- I Ketut Sembar, Br. Blumbung, Desa Penarungan, Kec. Mengwi
- I Made Durya, Br. Bedauh, Desa Carang Sari, Kec. Petang
- I Ketut Narka, Br. Bedauh, Desa Carang Sari, Kec. Petang
- I Gst Ngr Darsana, Br. Penujian, Desa Carang Sari, Kec. Petang
- I Wayan Wirja, Br. Senapan, Desa Carang Sari, Kec. Petang
- I Wayan Darma, Br. Sangging, Desa Sibang Kaja, Kec. Abiansemal
- I Made Tirtayasa, Br. Sangging, Desa Sibang Kaja, Kec. Abiansemal. Suami istri tuna netra
- I Wayan Darma, Br. Puseh, Desa Angantaka, Kec. Abiansemal
- I Wayan Darma, Br. Puseh, Desa Angantaka, Kec. Abiansemal
Dan berikut ini beberapa dokumentasi yang sempat kami ambil.
I Nyoman Tambun, Br. Blumbung, Desa Penarungan, Kec. Mengwi
I Ketut Sembar, Br. Blumbung, Desa Penarungan, Kec. Mengwi
I Made Durya, Br. Bedauh, Desa Carang Sari, Kec. Petang
I Ketut Narka, Br. Bedauh, Desa Carang Sari, Kec. Petang
I Gst Ngr Darsana, Br. Penujian, Desa Carang Sari, Kec. Petang
I Wayan Wirja, Br. Senapan, Desa Carang Sari, Kec. Petang
I Wayan Darma, Br. Sangging, Desa Sibang Kaja, Kec. Abiansemal
I Made Tirtayasa, Br. Sangging, Desa Sibang Kaja, Kec. Abiansemal
I Wayan Darma, Br. Puseh, Desa Angantaka, Kec. Abiansemal
I Wayan Darma, Br. Puseh, Desa Angantaka, Kec. Abiansemal
Saya setuju itu. Kita harus saling bantu. Siapa yang meringankan beban orang lain, maka Allah akan meringankan beban kita nati di hari kiamat. Coba kita renungkan ini:Dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri, Sekalipun mereka dalam kesusahan. Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka Itulah orang orang yang beruntung (QS. Al-Hasyr:9)Mengutamakan kepentingan orang lain merupakan akhlak mulia. Sekarang ini kita sering melihat, orang lebih banyak mementingkan dirinya sendiri dari pada mengutamakan kepentingan orang lain orang lain. Bahkan yang lebih tragis lagi, rela mengorbankan orang lain untuk memenuhi kepentingan dirinya sendiri. Hal itu jelas bertolak belakang dengan kisah ini. Mudah-mudahan bermanfaat.Seseorang telah datang menemui Rasulullah SAW dan menceritakan kepada Beliau tentang kelaparan dan kesusahan yang dialaminya. Kebetulan ketika itu Rasulullah SAW tidak memiliki makanan sedikit pun untuk diberikan kepada orang itu. Kemudian Beliau bertanya kepada para sahabat, “Adakah di antara kalian yang sanggup melayani orang ini sebagai tamunya pada malam ini?Seorang dari kaum Anshar menyahut: “Wahai Rasulullah, sayalah yang akan menjamunya”Orang Anshar itu pun membawa orang tadi ke rumahnya dan memberitahu istrinya, “Lihatlah, orang ini adalah tamu Rasulullah SAW, kita harus melayaninya dengan sebaik-baioknya. Keluarkan semua makanan, jangan sampai ada yang tersisa di rumah ini”Istrinya menjawab, “Demi Allah, Sebenarnya tidak cukup persediaan makanan di rumah kita, kecuali sedikit yang hanya cukup untuk memberi makan anak kita”Orang Anshar itu berkata, “Kalau begitu engkau tidurkan mereka dahulu, tanpa memberi mereka makanan. Apabila saya duduk sambil mengobrol dengan tamu itu dengan menyajikan makanan yang cuma sedikit ini, pada saat kami mulai hendak makan engkau padamkanlah lampu, sambil berpura-pura hendak membetulkannya kembali”Maka istrinya melaksanakan seperti apa yang direncanakan suaminya. Seluruh keluarga itu termasuk anak-anaknya terpaksa menahan lapar pada malam itu, semata-matra agar tamunya dapat makan dengan kenyang.Wallahu’alam Bishshowab